Minggu, 09 Maret 2014

karangan ilmiah

TUGAS PAPER

Mata Kuliah : Softskill
“Karangan Ilmiah


http://reniashellyana.files.wordpress.com/2012/09/logo_gunadarma.jpg?w=243&h=235


Disusun oleh :

Atika Ayuningtyas

Npm : 11211284

3EA06



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. Akses UI Kelapa Dua, Depok
2014





BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

                Ada bermacam-macam cara seseorang untuk mengekspresikan dirinya, misalnya dengan membuat suatu tulisan, bernyanyi, menggambar, dan lain sebagainya. Berbagai contoh tulisan yang dibuat : karangan, cerpen, novel, drama, dan lain-lain.
            Karangan menurut macam, bentuk, dan sifatnya terbagi menjadi beberapa bentuk. Dalam makalah ini akan membahas lebih dalam tentang karangan ilmiah.
          

1. 2 Rumusan Masalah

11. Apakah pengertian dari karangan ?
22. Bagaimanakah macam, sifat dan bentuk dari suatu karangan ?
33. Bagaimana perbedaan ciri-ciri antara karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan ilmiah populer ?

1. 3 Tujuan

11. Untuk mengetahui pengertian dari suatu karangan
22. Untuk mengetahui macam, sifat dan bentuk dari suatu karagan
33. Untuk mengetahui perbedaan yang dilihat dari ciri-ciri antara karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan populer

1. 4 Manfaat

Sedangkan  manfaat dari penelitian ini adalah:

1.  Bagi Penulis
     Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.

2. Bagi Pembaca
Dapat menambah ilmu dan memperoleh informasi lebih dalam tentang suatu karangan, macam dan bentuk karangan. Mengatahui perbedaan ciri-ciri suatu karangan.







BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Karangan

          Karangan merupakan suatu bentuk pikiran atau ungkapan perasaan yang dituangkan menjadi sebuah tulisan dengan kesatuan tema yang utuh. Dengan kata lain karangan merupakan bentuk ekspresi seseorang di dalam sebuah tulisan.

2.2 Macam, Sifat, dan Bentuk Karangan

·         Macam-macam karangan antara lain :
1. Karangan narasi                  : Karangan yang menceritakan suatu kejadian agar pembaca seolah-olah ikut merasakan kejadian yang tertulis di dalam karangan itu.
2. Karangan deskripsi         : Karangan yang menggambarkan kejadian yang diceritakan agar pembaca mempunyai gambaran akan cerita yang ditulis.
3. Karangan eksposisi          : Karangan yang memuat sejumlah informasi berupa fakta dan juga data sejelas-jelasnya.
4. Karangan argumentasi         : Karangan yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran dari karangan.
5. Karangan persuasi               : Karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca, karangan jenis ini juga memerlukan suatu data.

·         Sifat-sifat karangan antara lain :
1. Bebas          : Penulis bebas mengekspresikan karangan sesuai dengan daya pikirnya (imajinas)
2. Asli              : Maksudnya adalah karangan merupakan hasil dari pemikiran penulis sendiri bukan dari hasil menjiplak karya orang lain
            Bentuk karangan dibagi menjadi 3, yaitu prosa, puisi, dan drama. Prosa adalah suatu cerita, dibedakan menjadi fiksi dan non fiksi. Fiksi merupakan karangan yang dibuat berdasarkan daya imajinasi sang penulis. Contoh : novel, cerpen,dan lain-lain. Sedangkan non fiksi merupakan karangan yang dibuat berdasarkan data dan fakta yang diperoleh, contoh : karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan ilmiah populer. Puisi merupakan karangan yang terdiri dari bait-bait dan sangat memperhatikan irama, rima dan kepadatan makna. Drama adalah karangan yang terdiri dari dialog sebagai pembentuk alur.

2. 3 Ciri-ciri Karangan Ilmiah

Ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu :
1. Sistematis : Disusun berdasarkan urutan-urutan tertentu misalnya berdasarkan klasifikasi, kausalitas, dan lain sebagainya
2. Objektif       : Pembahasan penelitian sesuai hasil yang diteliti
3. Cermat, tepat, dan benar : Penelitian harus cermat, tepat, dan benar agar hasil penelitiannya
4. Tidak melebih-lebihkan sesuatu
5. Tidak Persuasif       : Karangan yang dihasilkan bukan untuk mempengaruhi pembaca

2. 4 Ciri-ciri Karangan Non Ilmiah

Ciri-ciri karangan non ilmiah, yaitu :
1. Bersifat persuasif   : Karangan yang dihasilkan bertujuan untuk mempengaruhi pembaca
2. Bersifat imajinatif   : Karangannya sesuai dengan kemampuan imajinasi pengarang
3. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
4. Tidak memuat hipotesis
5. Fakta yang disimpulkan subjektif

2. 5 Ciri-ciri Karangan Populer

Ciri-ciri karangan popular, yaitu :
1. Bersifat persuasif    : Karangan yang dihasilkan bertujuan untuk mempengaruhi pembaca
2. Fakta yang disimpulkan subyektif
3. Melebih-lebihkan sesuatu
4. Gaya bahasa formal
5. Usulan bersifat argumentatif




BAB III
PENUTUP

            Karangan dapat diartikan sebagai bentuk pikiran atau ungkapan perasaan yang dituangkan menjadi sebuah tulisan dengan kesatuan tema yang utuh.  Ada bebeparapa macam jenis karangan, diantaranya adalah narasi, argumentasi, eksposisi, persuasi dan deskripsi.
            Karangan terdiri dari 2 sifat, yaitu bebas dan asli. Bentuk karangan terdiri dari prosa, puisi, dan drama. Prosa dibagi menjadi fiksi dan non fiksi. Karangan fiksi contohnya novel, drama, dan lain sebagainya. Karangan non fiksi contohnya adalah karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan ilmiah populer.

Pertanyaan

11.   Suatu bentuk pikiran atau ungkapan perasaan yang dituangkan menjadi sebuah tulisan dengan kesatuan tema yang utuh merupakan pengertian...
a. Berfikir                                            c. Emosi
b. Karangan                                         d. Lagu
Jawabannya adalah b. Karangan

22.   Di bawah ini merupakan macam-macam karangan, kecuali…
a. Karangan narasi                               c. Karangan persuasi
b. Karangan deskripsi                         d. Karangan ilmiah
Jawabannya adalah d. Karangan ilmiah

33.   Yang termasuk di dalam bentuk karangan adalah…
a. Prosa                                                c. Novel
b. Pantun                                             d. Karangan persuasi
Jawabannya adalah a. Prosa

44.    Di bawah ini merupakan ciri-ciri karangan ilmiah, kecuali…
a. Sistematis                                        c. Bersifat persuasif
b. Objektif                                           d. Tidak bersifat persuasif
Jawabannya adalah c. Bersifat persuasif

55.    Prosa masuk di dalam kategori..
a. Bentuk karangan                             c. Sifat karangan
b. Macam-macam karangan                d. Karangan argumentasi
 Jawabannya adalah a. Bentuk karangan


DAFTAR PUSTAKA

Ambary, Drs. Abdullah.Tanpa Tahun.Intisari Tatabahasa Indonesia, Untuk SMTP.Bandung : Djatnika Bandung.

berfikir induktif

TUGAS PAPER

Mata Kuliah : Softskill
“Berfikir induktif


http://reniashellyana.files.wordpress.com/2012/09/logo_gunadarma.jpg?w=243&h=235


Disusun oleh :

Atika Ayuningtyas

Npm : 11211284

3EA06



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. Akses UI Kelapa Dua, Depok
2014






BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
               
            Pengambilan kesimpulan dengan menggunakan logika berkaitan erat dengan cara berfikir deduktif dan induktif. Berfikir induktif adalah pengambilan kesimpulan dari pola khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang umum. Di dalam makalah ini akan membahas tentang cara-cara berfikir induktif dan juga apa saja yang termasuk dalam pemikiran induktif.   

          

1. 2 Rumusan Masalah

11. Apakah pengertian dan perbedaan hipotesis dan teori dalam penulisan?
22. Bagaimanakah induksi dalam metode eksposisi ?
33. Apakah hubungan kausal dapat ditemukan di dalam kegiatan sehari-hari ?
44. Apakah terdapat perbedaan generalisasi dan analogi ?
55. Bagaimanakah macam-macam cara berfikir induktif ?

1. 3 Tujuan

11. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan hipotesis dan teori dalam penulisan
22. Untuk mengetahui hubungan induksi dalam metode eksposisi
33. Untuk mengetahui penerapan hubungan kausal dalam kegiatan sehari-hari
44. Untuk mengetahui perbedaan generalisasi dan analogi
55. Untuk mengetahui macam-macam cara berfikir induktif

1. 4 Manfaat

Sedangkan  manfaat dari penelitian ini adalah:

1.  Bagi Penulis
     Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.

2. Bagi Pembaca
Dapat menambah ilmu dan memperoleh informasi lebih dalam cara berfikir induktif, apa saja yang termasuk dalam berfikir induktif dalam tulisan ini.











BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Hipotesis dan Teori

          Dalam suatu penulisan, sangat penting untuk terlebih dahulu melakukan suatu hipotesis untuk mendukung suatu data. Hipotesis atau hipotesa adalah dugaan yang sifatnya spesifik dan prediktif, membahas tentang apa yang diharapkan terjadi dalam penelitian.
            Sedangkan teori sifatnya lebih luas dari hipotesis, yaitu prinsip yang telah dikembangkan dan diuji untuk menjelaskan beberapa aspek dari pengetahuan. Teori muncul dari pengamatan berulang-ulang dengan menggabungkan beberapa fakta, data, hipotesis dan prediksi. Perbedaan antara hipotesis dan teori :
11.      Teori memprediksi peristiwa secara umum sedangkan hipotesis memprediksi peristiwa yang lebih khusus
22.   Teori telah diuji, dikembangkan dan dapat diterima secara umum sedangkan hipotesis merupakan suatu dugaan yang belum dapat diuji kebenarannya.

2. 2 Generalisasi

          Generalisasi merupakan salah satu cara berfikir induktif dengan menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data yang ada.

2. 3 Analogi

          Selanjutnya salah satu cara berfikir induktif lainnya adalah analogi. Paragraf analogi membandingkan dua hal yang banyak mengandung persaman, dari persamaan tersebutlah dapat ditarik suatu kesimpulan dalam paragraf. Contoh paragraf analogi :
            Bagi anda yang hobi memelihara kelinci, tentu anda mengenal dengan baik merawat dan mengurusnya. Pada dasarnya, proses mengurus kelinci sama dengan proses merawat anak dalam keluarga. Keduanya sama-sama memerlukan perhatian khusus. Pada kelinci, diperlukan perawatan khusus seperti memberikan sayuran yang bergizi dan makan yang teratur, memberi vitamin agar si kelinci terjaga kesehatannya, dan membersihkan kandang jika sudah sangat kotor. Begitu pula dengan merawat anak. Pada anak, diperlukan kemampuan memberi makanan yang bergizi, pembentukan kepribadian, serta perhatian khusus, yaitu memberi kasih sayang agar kelak anak tumbuh dengan sehat, cerdas, dan bermoral baik 

2. 4 Hubungan Kausal

          Hubungan kausal atau hubungan sebab akibat adalah hubungan ketergantungan dari dua konsep, gagasan, ide, dan permasalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat jika belum mengalami sebab dan sebaliknya suatu kegiatan tidak menunjukkan sebab jika tidak mengalami akibat. Contoh :
Sebab  : Banyak mesin kendaraan yang kemasukan air, karena jalanan tergenang banjir
Akibat : Kendaraan banyak yang mogok dan mengakibatkan kemacetan

2. 5 Induksi Dalam Metode Eksposisi

          Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Paragraf eksposisi dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

BAB III
PENUTUP

Berfikir induktif pola pemikirannya adalah mencari suatu permasalahan yang khusus untuk mendapatkan suatu kesimpulan umum. Cara berfikir secara induktif adalah dengan hipotesis, teori, analogi, generalisasi, hubungan kausal, dan induksi dalam metode eksposisi.


Pertanyaan :

11.      Di bawah ini termasuk cara berfikir induktif, kecuali…
a. Generalisasi                         c. Silogisme
b. Eksposisi                             d. Analogi
Jawabannya adalah c. Silogisme

22.      Prinsip yang telah dikembangkan dan diuji untuk menjelaskan beberapa aspek dari pengetahuan disebut…
a. Teori                                    c. Hipotesis
b. Analogi                               d. Eksposisi
Jawabanyya adalah a. Teori

33.      Generalisasi adalah…
a. berfikir induktif dengan menarik kesimpulan secara khusus berdasarkan sejumlah data yang ada
b. berfikir induktif dengan menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data yang ada
c. berfikir deduktif dengan menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data yang ada
d. berfikir deduktif dengan menarik kesimpulan secara khusus berdasarkan sejumlah data yang ada
Jawabannya adalah b. Berfikir induktif dengan menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data yang ada

44.      Hubungan Kausal sering disebut juga hubungan…
a. Generalisasi                         c. Faktorial
b. Penghubung                        d. Sebab akibat
Jawabannya adalah d. Sebab akibat

55.      Paragraf yang membandingkan dua persaman, dari persamaan tersebutlah dapat ditarik suatu kesimpulan adalah paragraf…
a. Analogi                                c. Induktif
b. Generalisasi                         d. Deduktif
Jawabannya adalah a. Analogi
  
DAFTAR PUSTAKA

http//wikipedia.com/paragraf eksposisi