Minggu, 13 Oktober 2013

makalah pentingnya segmentasi untuk perusahaan



BAB I PENDAHULUAN
1.1.         Latar Belakang
Segmentasi adalah hal penting untuk sebuah perusahaan untuk menentukan sasaran pasarnya. Dengan segmentasi perusahaan akan mudah atau fokus untuk melakukan sasaran pasar dalam memasarkan produk nya.
Perusahaan membagi pangsa pasar ke dalam segmen-segmen tertentu dimana masing-masing segmen tersebut bersifat homogeny. Perbedaan keinginan dan hasrat konsumen merupakan alasan yang utama untuk diadakannya segmentasi pasar. Jika terdapat bermacam-macam hasrat dan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat mendesain suatu produk untuk mengisi suatu heterogenitas keinginan dan hasrat tersebut. Dengan demikian dapat berkreasi dengan suatu penambahan penggunaan yang khusus untuk konsumen dalam segmen yang diinginkan. Konsumen akan mau membayar lebih tinggi terhadap produk yang mereka butuhkan bila mereka menerima berbagai keuntungan dari produk tersebut.
Perusahaan atau para penjual mengklasifikasikan beberapa kelompok sasaran segmen pemasaran, yakni segmentasi pasar konsumen, segmentasi pasar industry, dan segmentasi pasar internasional. Kelompok segmen pasar tersebut memiliki karakteristik berbeda, sehingga memerlukan cara tersendiri untuk mennanganinya.
1.2.         Rumusan Masalah
1.2.1.      Apa itu susu L-MEN ?
1.2.2.      Apa itu susu WRP ?
1.2.3.      Apa bedanya segmentasi yang diterapkan untuk susu L-MEN & WRP ?

1.3.         Tujuan Penulisan
Agar kita dapat mengetahui perlunya menerapkan segmentasi dalam sebuah perusahaan, juga dapat membandingkan segmentasi apa saja yang harus diterapkan.

BAB II KAJIAN TEORI
SEGMENTASI PASAR
2.1. Pengertian Segmentasi
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar ( segmen pasar ) yang bersifat heterogen. Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
2.2. Macam-macam Segmentasi
1. segmentasi geografis
Suatu segmen yang didasarkan atas lokasi konsumen atau daerah penjualan. Lokasi konsumen meliputi lokasi geografis, lokasi daerah pemasaran, lokasi kota, desa, dll.
2.     segmentasi Demografi
suatu segmen yang didasarkan atas karakteristik kependudukan seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, gaya hidup, pendapatan ekonomi, dsb.
3.     Segmentasi Psikografis
Suatu segmen yang didasarkan pada status social, nilai, kepribadian, gaya hidup.
4.     Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
2.3. Persyaratan Segmentasi yang Efektif
Ada banyak cara untuk mengsegmentasi pasar, namun tidak semua segmentasi efektif. Terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan segmentasi pasar yang efektif.
Keempat faktor tersebut adalah :
o   Dapat Diukur ( Measurability ), yaitu informasi mengenai sifat-sifat pembeli yang mencangkup ukuran, daya beli dan segmen yang dapat diukur. Misalnya, jumlah segmen masyarakar kaya sebagai calon pembeli mobil yang dijadikan segmen penjualan mobil Toyota Kijang.
o   Dapat dijangkau ( Accsessibility ), yaitu segmen pasar yang dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
o   Besarnya cakupan ( subtanstiality ), yaitu tingkat keleluasaan segmen pasar dan menjanjikan keuntungan bila dilayani. Suatu segmen sebaiknya merupakan kelompok yang homogeny dengan jumlah yang cukup besar, sehingga cukup bernilai jika dilayani dengan programpemasaran yang sesuaikan.
o   Dapat dilaksanakan, yakni program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen tersebut. Misalnya, walaupun sebuah perusahaan angkutan antar kota mengidentifikasikan sepuluh segmen pasar, namun stafnya terlalu sedikit untuk mengembangkan pemasaran terpisah bagi tiap segmen.
2.4. Penentuan Pasar Sasaran
Sasaran pasar adalah pasar yang akan dilayani perusahaan. Sasaran pasar perlu diteteapkan terlebih dahulu agar strategi dan program pemasaran dapat lebih terarah pada sasarannya.
Untuk menetapkan sasaran pasarnya, perusahaan perlu terlebih dahulu melakukan penilaian masing-masing kelompok pasar. Segmentasi pasar memberikan peluang bagi perusahaan untuk menentukan kelompok-kelompok pasar yang akan dipilih sebagai sasaranya. Adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebagai dasar penilaian masing-masing segmen pasar.
1.     Luas dan pertumbuhan segmen pasar
Perusahaan perlu melihat perkiraan luas pasar, pertumbuhan dan keuntungan pasar dan proyeksinya di masa depanuntuk masing-masing segmen. Luas pertumbuhan pasar yang tinggi memang menarik, tetapi memerlukan usaha dan sumber daya yang tinggi pula. Seringkali perusahaan memilih segmen pasar yang potensial memberikan keuntungan di masa depan.
2.     Struktur pasar
Potensila pasar menunjukan kemampuan pasar memberikan hasilnya bagi perusahaan. Akan tetapi struktur pasar lah yang menentukan kemampuan potensi pasar tersebut untuk jangka panjang. Komponen struktur pasar meliputi : situasi persaingan, pengaruh pemasok, kekuatan pembeli, dan barang-barang peganti maupun komplementernya. Kekuatan komponen struktur pasar ini merupakan kekuatan lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kedudukan pasar dalam jangka panjang.
3.     Tujuan dan kapasitas perusahan
Meskipun luas, pertumbuhan, dan stuktur pasar cukup nmenarik, tetapi yang paling menentukan adalah tujuan serta kempuan perusahaan untuk menguasai sasaran pasarnya. Oleh karena itu, tidak hanya analisis eksternal yang diperlukan, tetapi juga diperlukan analisis internal perusahaan.
 2.5. Hubungan Penetapan Sasaran dengan segmentasi Pasar
Istilah segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar ( market targeting ) sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda. Di atas telah diuraikan bahwa segmentasi pasar itu merupakan kegiatan yang membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Dalam hal ini, market targeting merupakan keputusan perusahaan mengenai pasar manakah yang akan dilayani.
Sebagai gambaran, misalnya berdasarkan analisa dan ramalan  permintaan, perusahaan dapat mengetahui adanya pasar tertentu yang dianggap menarik, yang membuat perusahaan memperluas pangsa pasar. Perusahaan tersebut mensurvei sejumlah konsumen sebagai sampel dari keseluruhan. Dalam survey ini ditanyakan mengenai atribut produk yang ditawarkan, tentang kualitas, harga, kemasan, servis, dan sejenisnya.
Dari hasil survey ini dapat diketahui atribut-atribut mana yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli suatu produk. Misalnya, atribut yang dianggap penting adalah kualitas (X) dan harga (Y). selanjutnya data hasil survai tersebut dapat dimasukan ke dalam suatu produk space yang merupakan suatu bidang yang berisi titik-titik.
1.     Preferensi yang homogeny
Ini menunjukan suatu pasar dimana semua konsumen dapat dikatakan mempunyyai preferensi yang sama, baik mengenai harga maupun kualitas. Dengan demikian diperkirakan para konsumen mempunyai kesukaan yang sama terhadap merek yang ada. Oleh karena titik-titik preferensinya di tengah-tengah atau di pusat.
2.     Preferensi yang menyebar
Ini menggambarkan bahwa konsumen mempunyai preferensi yang berbeda-beda tentang apa yang mereka inginkan dari produksi tersebut. Kalau di pasar hanya ada satu merek saja tentu preferensinya akan terletak di pusat, disebabkan karena merek tersebut akan menarik sebagian besar konsumen yang ada. Adanya sebuah merek yang terletak di pusat dapat meminimumkan jumlah ketidakpuasan konsumen. Apabila ada merek pesaing maka masing-masing pesaing akan memilih tempatnya sendiri-sendiri secara seimbang dalam produk space.

3.     Preferensi yang mengelompok
Selain preferensi yang homogeny dan preferensi yang menyebar juga terdapat preferensi yang mengelompok. Kelompok-kelompok yang berupa kumpulan titik-titik yang terdapat dalam produk space disebut segmen pasar natural.

2.6. Penentuan Posisi Produk
Setelah menetapkan sasaran pasar, langkah berikutnya adalah menempatkan [posisi produk di pasar. Menempatkan posisi produk adalah merancang atribut-atribut fungsional dan nonfungsional produk ( fisik maupun presepsi ) yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan pandangan relative konsumen dan berbeda terhadap produk pesaing.
Posisi produk adalah kedudukan merk atau produk pada peta presepsi dan preferensi konsumen terhadap kedudukan merk-merk atau produk-produk pesaingnya.
Secara umum pengertian posisi produk meliputi :
1.      Presepsi dan preferensi konsumen adalah mencerminkan pasar sasaran
2.      Persepsi dan preferensi konsumen mencerminkan manfaat produk secara fungsional ataupun nonfungsional menurut pandangan konsumen.
3.      Kedudukan produk menurut pemikiran konsumen adalah relative yang dapat digambarkan pada suatu peta presepsi ( perceptual map ) atas produk-produk yang termasuk dalam kelas produknya.
Proses pembentukan posisi produk ini semata-mata merupakan pandangan dari persepsi konsumen. Perusahaan berkepentingan terhadap proses pembentukan posisi tersebut agar produknya tetap diterima konsumen. Oleh karena itu, pemasar perlu merancang usaha agar posisi produknya tetap berada pada benak ( persepsi ) konsumen mendekati dengan keinginan ( preferensi ) konsumen terutama apabila dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya.
Komponen utama yang membentuk posisi produk :
1.      Produk-produk dalam kelas produk atau struktur pasar akan saling bersaing.
2.      Pasar berprilaku heterogen yang dapat dikembangkan proses segmentasi pasar
3.      Persepsi maupun preferensi produk dan pesaing-pesaingnya dapat digambarkan pada peta presepsi
4.      Masing-masing produk menawarkan atribut manfaat kelas produk ( product class concept ) yang ]dapat diterima oleh pemikiran konsumen.
Beberapa pilihan strategi merancang posisi produk :
1.      Posisi berdasarkan atribut produk
2.      Posisi berdasarkan manfaat produk
3.      Posisi yang mendasar penggunaan produk
4.      Posisi berdasarkan pemakai produk
5.      Posisi yang membedakan langsung dengan pesaing
Dasar dari rancangan posisi produk adalah perbedaan produk ( product differentiation ) terhadap produk pesaing. Oleh karena itu perlu dikembangkan usaha untuk memperoleh perbedaan-perbedaan produk yang mempunyai nilai keunggulan ( competitive advantage ) atas produk pesaing.
Berdasarkan pemikiran ini maka langkah penempatan posisi produk adalah :
1.      Identifikasikan pembedaan-pembedaan produk yang mempunyai keunggulan terhadap produk pesaing. Pembedaan-pembedaan produk tersebut dapat dikembangkan menurut fisik produk, pelayanan, personel, maupun citra produk.
2.      Memilih dan menentukan pembedaan produk yang paling efektif.
3.      Menyebarluaskan informasi keunggulan produk yang ditawarkan dan mendistribusikan produknya agar dapat dicapai dengan mudah oleh konsumen.

Pembedaan produk
Pembedaan produk ( product differentiation ) perlu dikembangkan oleh perusahaan agar dapat dimanfaatkan untuk mendukung penempatan posisi produk. Produk dapat dibedakan berdasarkan:
1.         Beda fisik produk, meliputi : fungsi dasar, karakter penampilan, keselaran bentuk dan fungsi, keawetan, bebas kesalahan, kemudahan diperbaiki, model dan rancangan.
2.         Pelayanan produk, meliputi : pengiriman barang ke pelanggan, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi perbaikan, dan pelayan yang lain.
3.         Personel perusahaan, meliputi : keterampilan dan keahlian, respek terhadap pelanggan, dapat dipeercaya, ketelitian dan konsistensi, kesedian membantu, dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan.
4.         Citra produk, meliputi ; symbol-simbol, tulisan atau karangan di media cetak, penampilan di media audio-visual, situasi lingkungan kantor atau toko, maupun peristiwa atau kejadian-kejadian penting.

BAB III PEMBAHASAN
MEMBANDINGKAN SEGMENTASI DUA PRODUK
SUSU YANG BERBEDA L-MEN & WRP
3.1.         SUSU L-MEN
Produk susu yang dikhususkan hanya untuk pria, yakni L-Men di EX Plaza Indonesia, Jakarta pada pertengahan Nopember lalu meluncurkan varian terbarunya, yakni kemasasan Ready to Go yang lebih praktis dan mudah dibawa ke mana-mana. Dalam acara itu, Brand Manager L-Men Christian Widi Nugraha mengatakan, seperti produk L-Men lainnya, produk terbaru ini juga diformulasikan khusus untuk membantu pembentukkan tubuh yang atletis dan memenuhi kebutuhan nutrisi pria. L-Men kemasan ready to GO memiliki kandungan protein yang tinggi, rendah lemak, tanpa penambahan gula, serta diperkaya dengan L-Carnitine sehingga dapat mengoptimalkan pembakaran lemak menjadi energi.
Namun yang lebih penting adalah,”produk ini melakukan inovasi dalam kemasan siap minum Tetra Pak yang lebih praktis untuk dibawa ke mana saja,” kata Nugraha.
Direktur Komunikasi PT.Tetra Pak Indonesia menambahkan, produk L-Men yang siap dibawa kemana-mana ini memiliki kandungan gizi yang tinggi, sehingga harus dikemas dengan baik sehingga zat gizi yang terkandung di dalamnya tetap terjaga kualitas dan nilainya. Kemasan yang digunakan oleh L-Men Ready to Go ini menggunakan teknologi pengemasan Tetra Pak bereknologi tinggi.
“Tetra Pak adalah pelopor teknologi Ultra High Temperature (UHT) untuk pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman di Indonesia. Sistem pemanasan UHT adalah teknologi yang terbaik dan paling efektif dalam menjaga tingkat higienis sehingga produk makanan dan minuman bebas dari bakteri tanpa merubah mutu dan kandungan zat gizi yang ada di dalamnya. Proses ini memungkinkan produk tersebut disimpan dalam waktu yang lama tanpa memerlukan proses pendinginan atau bahan pengawet. Sedangkan kemasan aseptik dengan 6 lapisannya mampu menjaga kesterilan produk selama dalam kemasan, serta melindungi produk dari efek buruk seperti cahaya dan oksigen,” jelas Akiyama.
“Sesuai dengan moto Tetra Pak, yaitu “Melindungi yang Baik”, selain melindungi  nutrisi yang terkandung dalam suatu produk, Tetra Pak memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap lingkungan. Kemasan kertas Tetra Pak menggunakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan saat ini kemasan tersebut secara keseluruhan sudah dapat didaur ulang. Hal ini sejalan dengan visi Nutrifood yang memililki tanggung jawab terhadap lingkungan dan menghadirkan serangkaian produk kualitas tinggi dengan bahan-bahan yang segar dan alami,” urainya.
Lebih lanjut Mignnone menjelaskan,”Untuk menjawab keinginan masyarakat, Nutrifood bekerjasama dengan Tetra Pak, menghadirkan L-Men Hi-Protein 2 GO yang  mudah dikonsumsi dan dapat diperoleh di mana saja. Tetra Pak sangat mendukung visi produsen L-Men dalam mengembangkan indusri susu cair dan minuman lainnya, untuk memenuhi kecukupan nutrisi bagi seluruh konsumen di Indonesia.
3.2.         SUSU WRP
WRP adalah nama merek produk dagang asli Indonesia yang dimiliki oleh perusahaan Nutrifood Indonesia. Susu dan biskuit ini dirilis pada tahun 1999 dan dikonsentrasikan untuk wanita diet. Produk WRP umumnya dijual dalam bentuk susu bubuk dalam kemasan 250 g atau 500 g dan biskuit. Produk susu dan biskuit ini juga memiliki nutrisi yang paling lengkap.
Susu pengganti makan untuk menurunkan berat badan dengan kalori terkontrol (200 kalori/serving), tinggi protein, tinggi kalsium dengan rasa yang jauh lebih enak serta alami. Tersedia dalam lima pilihan rasa : Chocolate, Strawberry, Coffee, Choco Cereal dan Mocha Green Tea.
  • Kandungan Vitamin dan Mineralnya lengkap sehingga meskipun anda sedang diet, kebutuhan gizi, vitamin dan mineral tetap tercukupi
  • Sehat dan Alami, terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak mengandung obat-obatan sehingga aman untuk dikonsumsi dan tidak memiliki efek samping
  • Rasanya Enak dan banyak pilihan rasa, diet terasa lebih menyenangkan
  • Mengandung Ekstrak Green Tea ( khusus WRP Nutritious Drink Mocha Green Tea) yang membantu pembakaran lemak dan berperan sebagai antioksidan yang dapat menghambat proses penuaan
  • Praktis karena dikemas dalam sachet sehingga mudah untuk disajikan kapan saja. WRP percaya bahwa penurunan berat badan yang benar, aman, & sehat, dilanjutkan dengan program pembentukan tubuh yang efektif akan menghasilkan tubuh langsing ideal impian setiap wanita. Optimalkan juga program pembentukan tubuh idealmu dengan olahraga secara teratur.* Penurunan berat badan saat mengikuti program ini berbeda-beda pada setiap orang, bergantung dari pola makan, aktivitas, dan metabolisme tubuh.
Produk ini mengandung susu (Lactose). Bila kamu sensitif terhadap produk susu, maka bisa menggunakan WRP Diet Tea untuk membantu penurunan berat badanmu. WRP Diet Tea adalah teh yang dapat memblok karbohidrat dari makanan yang dikonsumsi (seperti nasi, mie, pasta, dll) hingga hanya 1/3 yang diserap tubuh.
3.3.         Penerapan Segmentasi L-MEN & WRP
Segmentasi yang dipakai produk susu L-MEN & WRP adalah segmentasi demografi, psikografi, dan tingkah laku. Berikut penjelasannya :
o   Segmentasi Demografi
Bedanya disini susu L-MEN dalam segmentasi demografi dikhususkan untuk kaum laki-laki, sedangkan WRP untuk kaum perempuan.
o   Segmentasi Psikografi
Perusahaan mengklasifikasikan produk mereka untuk konsumen yang memiliki gaya hidup & kepribadian, yang dapat dilihat dari keinginan konsumen itu memiliki tubuh yang ideal. Untuk perempuan yang kelebihan berat badan bisa mengkonsumsi susu WRP, sedangkan untuk laki-laki yang menginginkan bentuk tubuh yang berotot dapat mengkonsumsi susu L-MEN.
o   Segmentasi Tingkah Laku
Perusahaan menjelaskan masing-masing manfaat yang dimiliki produk mereka. Contohnya, susu wrp adalah susu terbaik untuk melakukan penurunan  berat badan dengan berbagai zat baik yang terkandung dalam susu tersebut. Begitu juga dengan susu L-Men adalah susu yang berguna untuk pembentukan tubuh pria menjadi bagus dan berotot, tidak lupa juga susu L-men ini memberi nutrisi baik untuk tubuh seorang pria.
Dilihat dari contohnya, maka konsumen berdasarkan pengetahuan dan sikap pasti akan cepat dalam merespon produk yang dikeluarkan oleh perusahaan susu tersebut. Terutama untuk kaum laki-laki yang ingin membentuk tubuh, dan wanita yang ingin terlihat langsing.
  
PENUTUP
Kesimpulan
Segmentasi sangat diperlukan bagi perusahaan dalam menentukan sasaran pasar, posisi produk. Segmentasi juga digunakan perusahaan agar lebih focus dalam melakukan pemasaran suatu produk, mengetahui sifat masing-masing segmen, mencari segmen mana yang paling besar potensialnyajuga dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
Segmentasi yang digunakan pada susu L-MEN dan WRP adalah sama yakni segmentasi demografi, psikografi, dan tingkah laku.

DAFTAR PUSTAKA