BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Segmentasi
adalah hal penting untuk sebuah perusahaan untuk menentukan sasaran pasarnya.
Dengan segmentasi perusahaan akan mudah atau fokus untuk melakukan sasaran
pasar dalam memasarkan produk nya.
Perusahaan
membagi pangsa pasar ke dalam segmen-segmen tertentu dimana masing-masing
segmen tersebut bersifat homogeny. Perbedaan keinginan dan hasrat konsumen
merupakan alasan yang utama untuk diadakannya segmentasi pasar. Jika terdapat
bermacam-macam hasrat dan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat mendesain
suatu produk untuk mengisi suatu heterogenitas keinginan dan hasrat tersebut.
Dengan demikian dapat berkreasi dengan suatu penambahan penggunaan yang khusus
untuk konsumen dalam segmen yang diinginkan. Konsumen akan mau membayar lebih
tinggi terhadap produk yang mereka butuhkan bila mereka menerima berbagai
keuntungan dari produk tersebut.
Perusahaan
atau para penjual mengklasifikasikan beberapa kelompok sasaran segmen
pemasaran, yakni segmentasi pasar konsumen, segmentasi pasar industry, dan
segmentasi pasar internasional. Kelompok segmen pasar tersebut memiliki
karakteristik berbeda, sehingga memerlukan cara tersendiri untuk mennanganinya.
1.2.
Rumusan
Masalah
1.2.1. Apa itu susu
L-MEN ?
1.2.2. Apa itu susu
WRP ?
1.2.3. Apa bedanya
segmentasi yang diterapkan untuk susu L-MEN & WRP ?
1.3.
Tujuan
Penulisan
Agar kita
dapat mengetahui perlunya menerapkan segmentasi dalam sebuah perusahaan, juga
dapat membandingkan segmentasi apa saja yang harus diterapkan.
BAB II KAJIAN TEORI
SEGMENTASI PASAR
2.1.
Pengertian Segmentasi
Segmentasi Pasar adalah
kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam
satuan-satuan pasar ( segmen pasar ) yang bersifat heterogen. Dengan kata lain,
segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang
terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
2.2.
Macam-macam Segmentasi
1.
segmentasi geografis
Suatu
segmen yang didasarkan atas lokasi konsumen atau daerah penjualan. Lokasi
konsumen meliputi lokasi geografis, lokasi daerah pemasaran, lokasi kota, desa,
dll.
2.
segmentasi
Demografi
suatu
segmen yang didasarkan atas karakteristik kependudukan seperti umur, jenis
kelamin, ukuran keluarga, gaya hidup, pendapatan ekonomi, dsb.
3.
Segmentasi
Psikografis
Suatu
segmen yang didasarkan pada status social, nilai, kepribadian, gaya hidup.
4.
Segmentasi
Tingkah Laku
Segmentasi tingkah
laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan
atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel
tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
2.3. Persyaratan Segmentasi yang
Efektif
Ada banyak cara untuk
mengsegmentasi pasar, namun tidak semua segmentasi efektif. Terdapat beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan segmentasi pasar yang
efektif.
Keempat
faktor tersebut adalah :
o
Dapat
Diukur ( Measurability ), yaitu informasi mengenai sifat-sifat pembeli yang
mencangkup ukuran, daya beli dan segmen yang dapat diukur. Misalnya, jumlah
segmen masyarakar kaya sebagai calon pembeli mobil yang dijadikan segmen
penjualan mobil Toyota Kijang.
o
Dapat
dijangkau ( Accsessibility ), yaitu segmen pasar yang dapat dijangkau dan
dilayani secara efektif.
o
Besarnya
cakupan ( subtanstiality ), yaitu tingkat keleluasaan segmen pasar dan
menjanjikan keuntungan bila dilayani. Suatu segmen sebaiknya merupakan kelompok
yang homogeny dengan jumlah yang cukup besar, sehingga cukup bernilai jika
dilayani dengan programpemasaran yang sesuaikan.
o
Dapat
dilaksanakan, yakni program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan
melayani segmen tersebut. Misalnya, walaupun sebuah perusahaan angkutan antar
kota mengidentifikasikan sepuluh segmen pasar, namun stafnya terlalu sedikit
untuk mengembangkan pemasaran terpisah bagi tiap segmen.
2.4.
Penentuan Pasar Sasaran
Sasaran pasar adalah pasar
yang akan dilayani perusahaan. Sasaran pasar perlu diteteapkan terlebih dahulu
agar strategi dan program pemasaran dapat lebih terarah pada sasarannya.
Untuk menetapkan sasaran
pasarnya, perusahaan perlu terlebih dahulu melakukan penilaian masing-masing
kelompok pasar. Segmentasi pasar memberikan peluang bagi perusahaan untuk
menentukan kelompok-kelompok pasar yang akan dipilih sebagai sasaranya. Adapun
beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebagai dasar penilaian masing-masing
segmen pasar.
1.
Luas dan pertumbuhan segmen pasar
Perusahaan perlu melihat
perkiraan luas pasar, pertumbuhan dan keuntungan pasar dan proyeksinya di masa
depanuntuk masing-masing segmen. Luas pertumbuhan pasar yang tinggi memang
menarik, tetapi memerlukan usaha dan sumber daya yang tinggi pula. Seringkali
perusahaan memilih segmen pasar yang potensial memberikan keuntungan di masa
depan.
2.
Struktur pasar
Potensila pasar menunjukan
kemampuan pasar memberikan hasilnya bagi perusahaan. Akan tetapi struktur pasar
lah yang menentukan kemampuan potensi pasar tersebut untuk jangka panjang.
Komponen struktur pasar meliputi : situasi persaingan, pengaruh pemasok,
kekuatan pembeli, dan barang-barang peganti maupun komplementernya. Kekuatan
komponen struktur pasar ini merupakan kekuatan lingkungan eksternal yang dapat
mempengaruhi kedudukan pasar dalam jangka panjang.
3.
Tujuan dan kapasitas perusahan
Meskipun luas, pertumbuhan,
dan stuktur pasar cukup nmenarik, tetapi yang paling menentukan adalah tujuan
serta kempuan perusahaan untuk menguasai sasaran pasarnya. Oleh karena itu,
tidak hanya analisis eksternal yang diperlukan, tetapi juga diperlukan analisis
internal perusahaan.
2.5.
Hubungan Penetapan Sasaran dengan
segmentasi Pasar
Istilah segmentasi pasar
dan penentuan sasaran pasar ( market targeting ) sebenarnya merupakan dua hal
yang berbeda. Di atas telah diuraikan bahwa segmentasi pasar itu merupakan
kegiatan yang membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke
dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Dalam hal ini, market
targeting merupakan keputusan perusahaan mengenai pasar manakah yang akan
dilayani.
Sebagai gambaran, misalnya
berdasarkan analisa dan ramalan permintaan, perusahaan dapat mengetahui
adanya pasar tertentu yang dianggap menarik, yang membuat perusahaan memperluas
pangsa pasar. Perusahaan tersebut mensurvei sejumlah konsumen sebagai sampel
dari keseluruhan. Dalam survey ini ditanyakan mengenai atribut produk yang
ditawarkan, tentang kualitas, harga, kemasan, servis, dan sejenisnya.
Dari hasil survey ini dapat
diketahui atribut-atribut mana yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli
suatu produk. Misalnya, atribut yang dianggap penting adalah kualitas (X) dan
harga (Y). selanjutnya data hasil survai tersebut dapat dimasukan ke dalam
suatu produk space yang merupakan suatu bidang yang berisi titik-titik.
1. Preferensi
yang homogeny
Ini menunjukan suatu pasar
dimana semua konsumen dapat dikatakan mempunyyai preferensi yang sama, baik
mengenai harga maupun kualitas. Dengan demikian diperkirakan para konsumen
mempunyai kesukaan yang sama terhadap merek yang ada. Oleh karena titik-titik
preferensinya di tengah-tengah atau di pusat.
2. Preferensi
yang menyebar
Ini menggambarkan bahwa
konsumen mempunyai preferensi yang berbeda-beda tentang apa yang mereka
inginkan dari produksi tersebut. Kalau di pasar hanya ada satu merek saja tentu
preferensinya akan terletak di pusat, disebabkan karena merek tersebut akan
menarik sebagian besar konsumen yang ada. Adanya sebuah merek yang terletak di
pusat dapat meminimumkan jumlah ketidakpuasan konsumen. Apabila ada merek
pesaing maka masing-masing pesaing akan memilih tempatnya sendiri-sendiri
secara seimbang dalam produk space.
3. Preferensi
yang mengelompok
Selain preferensi yang
homogeny dan preferensi yang menyebar juga terdapat preferensi yang
mengelompok. Kelompok-kelompok yang berupa kumpulan titik-titik yang terdapat
dalam produk space disebut segmen pasar natural.
2.6. Penentuan Posisi Produk
Setelah menetapkan sasaran
pasar, langkah berikutnya adalah menempatkan [posisi produk di pasar.
Menempatkan posisi produk adalah merancang atribut-atribut fungsional dan
nonfungsional produk ( fisik maupun presepsi ) yang ditawarkan perusahaan
sesuai dengan pandangan relative konsumen dan berbeda terhadap produk pesaing.
Posisi produk adalah
kedudukan merk atau produk pada peta presepsi dan preferensi konsumen terhadap
kedudukan merk-merk atau produk-produk pesaingnya.
Secara umum pengertian posisi produk
meliputi :
1.
Presepsi
dan preferensi konsumen adalah mencerminkan pasar sasaran
2.
Persepsi
dan preferensi konsumen mencerminkan manfaat produk secara fungsional ataupun
nonfungsional menurut pandangan konsumen.
3.
Kedudukan
produk menurut pemikiran konsumen adalah relative yang dapat digambarkan pada
suatu peta presepsi ( perceptual map ) atas produk-produk yang termasuk dalam
kelas produknya.
Proses pembentukan posisi
produk ini semata-mata merupakan pandangan dari persepsi konsumen. Perusahaan
berkepentingan terhadap proses pembentukan posisi tersebut agar produknya tetap
diterima konsumen. Oleh karena itu, pemasar perlu merancang usaha agar posisi
produknya tetap berada pada benak ( persepsi ) konsumen mendekati dengan
keinginan ( preferensi ) konsumen terutama apabila dibandingkan dengan
pesaing-pesaingnya.
Komponen utama yang membentuk posisi
produk :
1.
Produk-produk
dalam kelas produk atau struktur pasar akan saling bersaing.
2.
Pasar
berprilaku heterogen yang dapat dikembangkan proses segmentasi pasar
3.
Persepsi
maupun preferensi produk dan pesaing-pesaingnya dapat digambarkan pada peta
presepsi
4.
Masing-masing
produk menawarkan atribut manfaat kelas produk ( product class concept ) yang ]dapat
diterima oleh pemikiran konsumen.
Beberapa pilihan strategi merancang
posisi produk :
1. Posisi
berdasarkan atribut produk
2. Posisi
berdasarkan manfaat produk
3. Posisi
yang mendasar penggunaan produk
4. Posisi
berdasarkan pemakai produk
5. Posisi
yang membedakan langsung dengan pesaing
Dasar dari rancangan posisi
produk adalah perbedaan produk ( product differentiation ) terhadap produk
pesaing. Oleh karena itu perlu dikembangkan usaha untuk memperoleh
perbedaan-perbedaan produk yang mempunyai nilai keunggulan ( competitive
advantage ) atas produk pesaing.
Berdasarkan
pemikiran ini maka langkah penempatan posisi produk adalah :
1.
Identifikasikan
pembedaan-pembedaan produk yang mempunyai keunggulan terhadap produk pesaing.
Pembedaan-pembedaan produk tersebut dapat dikembangkan menurut fisik produk,
pelayanan, personel, maupun citra produk.
2.
Memilih
dan menentukan pembedaan produk yang paling efektif.
3.
Menyebarluaskan
informasi keunggulan produk yang ditawarkan dan mendistribusikan produknya agar
dapat dicapai dengan mudah oleh konsumen.
Pembedaan produk
Pembedaan produk ( product
differentiation ) perlu dikembangkan oleh perusahaan agar dapat dimanfaatkan
untuk mendukung penempatan posisi produk. Produk dapat dibedakan berdasarkan:
1.
Beda
fisik produk, meliputi : fungsi dasar, karakter penampilan, keselaran bentuk
dan fungsi, keawetan, bebas kesalahan, kemudahan diperbaiki, model dan
rancangan.
2.
Pelayanan
produk, meliputi : pengiriman barang ke pelanggan, pemasangan, pelatihan
pelanggan, konsultasi perbaikan, dan pelayan yang lain.
3.
Personel
perusahaan, meliputi : keterampilan dan keahlian, respek terhadap pelanggan,
dapat dipeercaya, ketelitian dan konsistensi, kesedian membantu, dan mampu berkomunikasi
dengan baik dengan pelanggan.
4.
Citra
produk, meliputi ; symbol-simbol, tulisan atau karangan di media cetak,
penampilan di media audio-visual, situasi lingkungan kantor atau toko, maupun
peristiwa atau kejadian-kejadian penting.
BAB III PEMBAHASAN
MEMBANDINGKAN SEGMENTASI DUA PRODUK
SUSU YANG BERBEDA L-MEN & WRP
3.1.
SUSU L-MEN
Produk susu yang dikhususkan hanya untuk
pria, yakni L-Men di EX Plaza Indonesia, Jakarta pada pertengahan Nopember lalu
meluncurkan varian terbarunya, yakni kemasasan Ready to Go yang lebih praktis
dan mudah dibawa ke mana-mana. Dalam acara itu, Brand Manager L-Men Christian
Widi Nugraha mengatakan, seperti produk L-Men lainnya, produk terbaru ini juga
diformulasikan khusus untuk membantu pembentukkan tubuh yang atletis dan
memenuhi kebutuhan nutrisi pria. L-Men kemasan ready to GO memiliki kandungan
protein yang tinggi, rendah lemak, tanpa penambahan gula, serta diperkaya
dengan L-Carnitine sehingga dapat mengoptimalkan pembakaran lemak menjadi
energi.
Namun yang lebih penting adalah,”produk ini
melakukan inovasi dalam kemasan siap minum Tetra Pak yang lebih praktis untuk
dibawa ke mana saja,” kata Nugraha.
Direktur Komunikasi PT.Tetra Pak Indonesia
menambahkan, produk L-Men yang siap dibawa kemana-mana ini memiliki kandungan
gizi yang tinggi, sehingga harus dikemas dengan baik sehingga zat gizi yang
terkandung di dalamnya tetap terjaga kualitas dan nilainya. Kemasan yang
digunakan oleh L-Men Ready to Go ini menggunakan teknologi pengemasan Tetra Pak
bereknologi tinggi.
“Tetra Pak adalah pelopor teknologi Ultra
High Temperature (UHT) untuk pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman di
Indonesia. Sistem pemanasan UHT adalah teknologi yang terbaik dan paling
efektif dalam menjaga tingkat higienis sehingga produk makanan dan minuman
bebas dari bakteri tanpa merubah mutu dan kandungan zat gizi yang ada di
dalamnya. Proses ini memungkinkan produk tersebut disimpan dalam waktu yang
lama tanpa memerlukan proses pendinginan atau bahan pengawet. Sedangkan kemasan
aseptik dengan 6 lapisannya mampu menjaga kesterilan produk selama dalam
kemasan, serta melindungi produk dari efek buruk seperti cahaya dan oksigen,” jelas
Akiyama.
“Sesuai dengan moto Tetra Pak, yaitu
“Melindungi yang Baik”, selain melindungi nutrisi yang terkandung dalam
suatu produk, Tetra Pak memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap lingkungan.
Kemasan kertas Tetra Pak menggunakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui
dan saat ini kemasan tersebut secara keseluruhan sudah dapat didaur ulang. Hal
ini sejalan dengan visi Nutrifood yang memililki tanggung jawab terhadap
lingkungan dan menghadirkan serangkaian produk kualitas tinggi dengan bahan-bahan
yang segar dan alami,” urainya.
Lebih lanjut Mignnone menjelaskan,”Untuk
menjawab keinginan masyarakat, Nutrifood bekerjasama dengan Tetra Pak,
menghadirkan L-Men Hi-Protein 2 GO yang mudah dikonsumsi dan dapat
diperoleh di mana saja. Tetra Pak sangat mendukung visi produsen L-Men dalam
mengembangkan indusri susu cair dan minuman lainnya, untuk memenuhi kecukupan
nutrisi bagi seluruh konsumen di Indonesia.
3.2.
SUSU WRP
WRP adalah nama
merek produk dagang asli Indonesia yang dimiliki oleh perusahaan Nutrifood Indonesia. Susu dan biskuit ini dirilis pada tahun 1999 dan
dikonsentrasikan untuk wanita diet. Produk WRP umumnya dijual dalam bentuk susu
bubuk dalam kemasan 250 g atau 500 g dan biskuit. Produk susu dan biskuit ini
juga memiliki nutrisi yang paling lengkap.
Susu pengganti makan untuk
menurunkan berat badan dengan kalori terkontrol (200 kalori/serving), tinggi
protein, tinggi kalsium dengan rasa yang jauh lebih enak serta alami. Tersedia
dalam lima pilihan rasa : Chocolate, Strawberry, Coffee, Choco Cereal dan
Mocha Green Tea.
- Kandungan Vitamin dan Mineralnya lengkap
sehingga meskipun anda sedang diet, kebutuhan gizi, vitamin dan mineral
tetap tercukupi
- Sehat dan Alami, terbuat dari bahan-bahan alami
dan tidak mengandung obat-obatan sehingga aman untuk dikonsumsi dan tidak
memiliki efek samping
- Rasanya Enak dan banyak pilihan rasa, diet
terasa lebih menyenangkan
- Mengandung Ekstrak Green Tea
( khusus WRP Nutritious Drink Mocha Green Tea) yang membantu pembakaran
lemak dan berperan sebagai antioksidan yang dapat menghambat proses
penuaan
- Praktis karena dikemas dalam sachet
sehingga mudah untuk disajikan kapan saja. WRP percaya bahwa penurunan
berat badan yang benar, aman, & sehat, dilanjutkan dengan program
pembentukan tubuh yang efektif akan menghasilkan tubuh langsing ideal
impian setiap wanita. Optimalkan juga program pembentukan tubuh idealmu
dengan olahraga secara teratur.* Penurunan berat badan saat mengikuti
program ini berbeda-beda pada setiap orang, bergantung dari pola makan,
aktivitas, dan metabolisme tubuh.
Produk ini mengandung susu
(Lactose). Bila kamu sensitif terhadap produk susu, maka bisa menggunakan WRP
Diet Tea untuk membantu penurunan berat badanmu. WRP Diet Tea adalah teh yang
dapat memblok karbohidrat dari makanan yang dikonsumsi (seperti nasi, mie,
pasta, dll) hingga hanya 1/3 yang diserap tubuh.
3.3.
Penerapan
Segmentasi L-MEN & WRP
Segmentasi yang dipakai
produk susu L-MEN & WRP adalah segmentasi demografi, psikografi, dan
tingkah laku. Berikut penjelasannya :
o
Segmentasi
Demografi
Bedanya
disini susu L-MEN dalam segmentasi demografi dikhususkan untuk kaum laki-laki,
sedangkan WRP untuk kaum perempuan.
o
Segmentasi
Psikografi
Perusahaan
mengklasifikasikan produk mereka untuk konsumen yang memiliki gaya hidup &
kepribadian, yang dapat dilihat dari keinginan konsumen itu memiliki tubuh yang
ideal. Untuk perempuan yang kelebihan berat badan bisa mengkonsumsi susu WRP,
sedangkan untuk laki-laki yang menginginkan bentuk tubuh yang berotot dapat
mengkonsumsi susu L-MEN.
o
Segmentasi
Tingkah Laku
Perusahaan
menjelaskan masing-masing manfaat yang dimiliki produk mereka. Contohnya, susu
wrp adalah susu terbaik untuk melakukan penurunan berat badan dengan berbagai zat baik yang
terkandung dalam susu tersebut. Begitu juga dengan susu L-Men adalah susu yang
berguna untuk pembentukan tubuh pria menjadi bagus dan berotot, tidak lupa juga
susu L-men ini memberi nutrisi baik untuk tubuh seorang pria.
Dilihat
dari contohnya, maka konsumen berdasarkan pengetahuan dan sikap pasti akan
cepat dalam merespon produk yang dikeluarkan oleh perusahaan susu tersebut.
Terutama untuk kaum laki-laki yang ingin membentuk tubuh, dan wanita yang ingin
terlihat langsing.
PENUTUP
Kesimpulan
Segmentasi
sangat diperlukan bagi perusahaan dalam menentukan sasaran pasar, posisi produk.
Segmentasi juga digunakan perusahaan agar lebih focus dalam melakukan pemasaran
suatu produk, mengetahui sifat masing-masing segmen, mencari segmen mana yang
paling besar potensialnyajuga dapat membedakan antara segmen yang satu
dengan segmen lainnya.
Segmentasi yang
digunakan pada susu L-MEN dan WRP adalah sama yakni segmentasi demografi,
psikografi, dan tingkah laku.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar