BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LatarBelakang
Begitubanyaknyagerai yang menjualmakanansiap saji di
Indonesia saatini, makakonsumen pun
mempunyaibanyakpilihansaatakanmenentukandimanamerekaakanmemilihgeraidanmembelimakanantersebutsesuaiseleradanketertarikanmereka.
Denganadanyageraimakanansiapsajikitadiberikankemudahanuntukbisamakantanparepotdan
lama, tetapihalinijugaharusdiperhatikankarenamungkinsajapemilihangeraitersebutmenjadikerugianbagikitajugabagiekonomikita.
Ketidaktahuankitaterhadapmasing-masinggeraimenjadipemicukitadihadapkankepadakerugian,
meskipunkerugianitutidaklahbesar.Oleh Karenaitu, kitasebagaikonsumenharusmenjadikonsumen
yang cerdasdalam memutuskansesuatutermasukmemutuskanmemilihgeraimakanansiapsaji
yang baikdanberkualitas.
1.2.
RumusanMasalah
1.2.1. Apa yang menjadi alasan konsumen memilih
gerai STEAK MOEN-MOEN ?
1.2.2. Apakah alasan tersebut menjadikan konsumen
loyal terhadap pembelian STEAK
MOEN-MOEN ?
1.3.
Tujuan
Agar kitadapatmenentukandanmemilihgeraimakanan siapsajidenganbaik,
jugasebagaipembelajaranmenjadikonsumen yang cerdas.
BAB II LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian & Definisi Perilaku Konsumen
Perilaku
Konsumen adalah tingkah
laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa
mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat
keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk
mengkonsumsi suatu barang.
Definisi Perilaku
Konsumen Menurut Para Ahli :
·
Shiffman dan Kanuk (2000) adalahperilaku yang diperhatikan konsumen dalam
mencari,membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau
ide yang diharapkandapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya
dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
·
Loudon dan Della Bitta (1993) adalah konsumen adalah proses pengambilan
keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yangsemuanya ini melibatkan
individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan
barang-barang dan jasa-jasa.
·
Ebert dan Griffin (1995)consumer behavior dijelaskan sebagaiupaya konsumen untuk membuat
keputusan tentang suatuproduk yang dibeli dan dikonsumsi.
·
James F et al ( 1994 ) : perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
·
Schiffman dan Kanuk (1994) : perilaku konsumen adalah proses keputusan dan
aktivitas fisik individu yang terlibat dalam mengevaluasi, mendapatkan,
menggunakan, atau memberikan barang dan jasa yang diperolehnya.
2.2. Model
Perilaku Konsumen
Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler (1997 : 10)menerangkan
bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik
konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk,
harga, tempat dan promosi. Variabel-variabel diatas saling mempengaruhi proses
keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan
pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian,jumlah
pembelian.
2.3. SIKAP
2.3.1. DEFENISI SIKAP
Engel,
Blackwell,
dan Miniard (1995) mengemukakan bahwa sikap menunjukan apa yang konsumen sukai
dan yang tidak disukai. Defenisi tersebut menggambarkan pandangan kognitif dari
psikolog social, dimana sikap dianggap memiliki 3 unsur, yaitu :
1. Kognitif (pengetahuan),
2. Afektif
(perasaan),
3. Konatif
(tindakan).
Dapat
disimpulkan bahwa sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu
objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan
konsumen terhadapa berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut.
Sikap
konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Mowen
dan Minor(1998) menyebutkan bahwa istilah pembentukan sikap
konsumen(costumer attitude formation) sering kali menggambarkan hubungan antara
kepercayaan, sikap dan prilaku. Kepercayaan, sikap, dan prilaku juga terkait
dengan konsep atribut produk.Atribut produk adalah karakteristik dari suatu
produk.Konsumen biasanya memiliki kepercayaan terhadap atribut suatu produk.
Kepercayaan
konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya, dan
manfaatnya(Mowen dan Minor, 1998, hal 242). Kepercayaan konsumen menyangkut
kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut, dan manfaat dari
berbagai atribut tersebut.Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, atribut
dan manfaat produk menggambarkan persepsi konsumen.
2.3.2. KARAKTERISTIK
SIKAP
Sikap Memiliki Objek
Dalam
konteks pemasaran sikap konsumen harus terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan
berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga,
kemasan, penggunaan dan media.Misalnya, bagaimana sikap konsumen terhadap steak moen –
moen.
Sikap adalah
kecenderungan yang dipelajari
Sikap
yang berkaitan dengan perilaku membeli dibentuk sebagai hasil dari pengalaman
langsung mengenai produk , informasi secara lisan yang diperoleh dari orang
lain , atau terpapar oleh iklan di media massa , internet , dan berbagai bentuk
pemasaran langsung. Walaupun sikap mungkin dihasilkan dari perilaku
tetapi tidak sama dengan perilaku. Sebaliknya , mereka mencerminkan penilaian
yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan terhadap obyek sikap. Sebagai
kecenderungan yang dipelajari , sikap mempunyai kualitas memotivasi yaitu
mereka dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik konsumen
dari perilaku tertentu.
Konsistensi Sikap
Sikap
memiliki konsistensi dengan prilaku.Prilaku seorang konsumen merupakan gambaran
dari sikapnya.Misalnya kelompok kami gemar membeli steak moen-moen dan itu
menandakan kami menyukainya.Inilah konsistensi antara sikap dan prilaku.Namun,
factor situasi sering menyebabkan inkonsistensi antara sikap dan prilaku.
Sikap Positif,
Negative dan Netral
Seseorang
mungkin menyukai moen – moen (sikap positif) atau tidak menyukai moen-moen (sikap negative),
atau bahkan tidak memiliki sikap(netral).Sikap yang memiliki dimensi positif,
negative, dan netral disebut sebgai karakteristik valance dari sikap.
Intensitas Sikap
Sikap
seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya,
ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk,maka ia
mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap disebut sebagai karakteristik
extriminity dari sikap
Resistensi Sikap
Resistensi
adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berbuat.Seorang konsumen
menyukai steak namun dia segan untuk membeli steak tersebut karena mahal,
tetapi kemudian temannya menyarankan steak moen-moen yang muraah, mungkin sikap
si konsumen tersebut akan berubah.
Persistensi Sikap
Adalah
karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena
berlalunya waktu. Seorang konsumen menyukai makan di waroeng steak namun lama
kelamaan di mengalami penurunan pendapatan sehingga tidak mampu makan disanan
lagi, akhirnya konsumen tersebut memilih alternative lain seperti steak
moen-moen dengan harga yang murah.
Keyakinan Sikap
Adalah
kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya.Misalnya,
seseorang mungkin tidak setuju jika moen-moen menjadi pengganti makan yang
sebenarnya, dan akhirnya dia tetap memilih nasi sebagai makanan utamanya.
2.3.4. FUNGSI SIKAP
a.
Fungsi
Utilitarian ( manfaat )
b.
Fungsi
Mempertahankan Ego
c.
Fungsi Ekspresi
Nilai
d.
Fungsi
pengetahuan
2.3.5. MODEL SIKAP
- Komponen kognitif
- Komponen kognitif dari sikap
menggambarkan pengetahuan dan persepsi terhadap suatu obyek sikap.
- Pengetahuan dan persepsi tsb
diperoleh melalui pengalaman langsung dari obyek sikap tsb dan informasi
dari berbagai sumber lainnya.
- Pengetahuan dan persepsi tsb
biasanya berbentukkepercayaan (belief) artinya konsumen mempercayai bahwa
suatu obyek sikap memiliki berbagai atribut dan perilaku yang spesifik
- Komponen Afektif
Afektif
menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu produk dan merk.
- Komponen Konatif
Konatif
adalah komponen ketiga dari sikap yang menggambarkan kecenderungan dari
seseorang untuk melakukan tindakan tertentuberkaitan dengan obyek sikap (produk
atau merk tertentu)
- Model sikap terhadap objek
Mengukur
sikap terhadap golongan produk atau jasa atau merk tertentu. Menurut model ini,
sikap konsumen terhadap produk atau merek tertentu merupakan fungsi dari adanya
atau tidak adanya dan penilaian terhadap keyakinan atau sifat-sifat peroduk
tertentu
- Model sikap terhadap iklan
Konsumen
memutuskan membeli tidak membeli produk/jasa berdasarkan hasil pemahamannya
terhadap iklan yang disajikan.
- Model tindakan yang beralasan
Menggambarkan
pengintergrasian komponen-komponen sikap secara menyeluruh ke dalam struktur
yang dimaksudkan untuk menghasilkan penjelasan lebih baik maupun peramalan yang
lebih baik mengenai prilaku.
- Atribut (Salient
belief)
Atribut
adalah karakteristik dari obyek sikap.Salient belief adalah kepercayaan
konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut, sering disebut sebagai atributobject
beliefs.
- Kepercayaan (belief)
Kepercayaan
adalah kekuatan bahwa suatu produk memiliki beberapa atribut tertentu.
- Evaluasi Atribut
Evaluasi
adalah evaluasi baik atau buruknya suatu atribut yaitu menggambarkan pentingnya
suatu atribut bagi konsumen.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Profil Steak Moen-Moen
Steak Moen-Moen berdiri sejak tahun 2005, dan cabang pertamanya adalah
di Kota Solo, Jawa Tengah.Dan Moen-Moen hanya mengandalkan hidangan steak
sebagai sajian utama dari resto ini, namun pengunjungnya sangat ramai.
Bagaimanatidak, satuporsi steak dengancitarasabintang lima
inihanyadihargaiRp 11.000, makatakheran di kalanganmahasiswadankaryawanbanyak
yang menjadikan Steak Moen-Moen sebagailanggananbersantap,
danmemanjakanlidahmereka.
Steak Moen-Moen memangbisadijangkaudarisemuagolongan,
makadarisekianresto pada sore hari,
karyawantampakkerepotanuntukmelayanipengunjung yang membludak.KiniCabang
Moen-Moen sudahtersebar di Kota Solo, Bandung, Jakarta dan Bogor yang
keseluruhannya mencapai 10 outlet. Jam buka moen-moen senin sampai minggu pukul 10.00 – 20.30.
3.2. Alasan Konsumen Tertarik
terhadap Steak Moe-Moen
Steak, makanan khas Eropa ini
sudah sangat tidak asing untuk kita dengar bahkan kita rasakan. Jenis makanan
padat yang terdiri dari protein, karbohidrat dan vitamin ini menambah para
penggemarnya untuk tidak ragu dalam mengonsumsi makanan ini.
Perpaduan antara
daging , kentang goreng, sayuran dan saus khas yang menambah cita rasa makanan
pilihan ini.
Rasa yang enak, bahan yang berkualitas, terkenal dengan harga yang tidak
mahal pula. Walaupun kita memiliki pilihan dalam ragam menu yang berbeda harga.
Seperti yang kita kenal steak memiliki beberapa olahan bahan utama, diantaranya
tenderloin steak, sirloin steak, chicken steak, dan fish steak. Ini bisa
dipilih sesuai dengan selera konsumen yang ingin menikmati dan sesuai dengan
berapa kroscek yang harus dikeluarkan.
Sebagai mahasiswa saya terkadang merasa berat untuk mengeluarkan uang jajan
demi seporsi steak yang sangat menggiurkan selera. Untung saja, ada satu tempat
yang saya temukan untuk menikmati steak dengan harga yang sangat miring dan
sesuai dengan kantong mahasiswa.
MOEN-MOEN STEAK, dengan harga berkisaran 10-20 ribu rupiah saja, kita bisa
menikmati steak dengan berbagai variasi. Menu yang disajikan pun lumayan
lengkap. Spaghetti, milk shake dan varian lain turut melengkapi daftar menu di
MOEN-MOEN STEAK ini.
2.4. Atribut yang Mempengaruhi
Ketertarikan terhadap
Steak Moen-Moen
Kelompok kami lebih
memilih gerai Steak Moen – Moen dikarenakan berbagai alasan seperti yang
disebut dibawah ini :
- Kematangan daging
Kematangan daging steak moen-moen
khusus untuk chiken steak itu cukup matang tidak terlalu kering juga.Sedangkan
untuk beef steak dipanggang secara setengah matang tapi bisa juga diminta
sesuai selera.
- Porsi
Porsi yang diberikan cukup banyak
atau bisa dikatakan relative untuk sebagian orang, porsi cukup sesuai dengan
harga yang ditawarkan oleh produsen steak moen-moen.
- Komposisi saus dan sayuran
Untuk saus steaknya produsen steak
moen-moen memberikan cita rasa saus barbeque yang banyak disukai dan sesuai
selera lidah orang Indonesia.Sedangkan untuk sayuran produsen steak moen-moen
memilih wortel, buncis dan kentang sebagai tambahan penyajian bersama steak
tersebut.
- Penyajian tempat
Penyajiannya diletakan diatas
hotplate, agar saat disajikan steak masih dalam keadaan hangat juga sebagai
tempat pemanggang langsung steak tersebut.
- Harga
Harga yang ditawarkan cukup
terjangkau sesuai kantong konsumen khususnya anak muda, sehingga kami dapat
menikmati steak moen-moen yang lezat dengan harga miring.
- Pelayanan
Pemesanan steak moen-moen langsung
datang ke counter dan sekaligus membayarnya kemudian kami diberikan nomer meja
untuk menunggu pesanan. Pelayanannya menurut kami cukup baik, namun terkadang
selalu ada keterlambatan datangnya pesanan karena banyaknya pengunjung yang
datang.
- Rasa
Rasa dari steak moen-moen yang
diberikan cukup lezat dari segi ayam, beef, saus sampai perpaduan
sayurannya.Sehingga banyak pengunjung yang datang kembali untuk menikmati steak
moen-moen tersebut.
- Variasi menu
Menu yang disediakan terdiri dari Chicken Hot Plate, Tenderloin Hot Plate, Mixed Hot Plate, Double Chicken
Hot Plat, Double Tenderloin Hot Plate, Double Mix Hot Plate, Cumi Hot Plate,
Ikan Hot Plate, Marina Hot Plate, Nasi Putih.
Sedangkan untuk
minumannya ada Juice Jambu, Juice Manggo, Juice Strawberry, Juice Melon, Juice
Sirsak, Juice Orange, Juice Apel, Juice Tomato, Juice Chocolate, Juice Bozz
Coffe.
Dengan banyaknya
menu seperti yang dijelaskan diatas ini membuat kami semakin tertari untuk mengunjungi
gerai steak moen –moen tersebut.
- Lokasi
Strategis dan biasanya gerai steak
moen-moen dibuka di foodcourt di pusat perbelanjaan.Lokasi tersebut merupakan
tempat yang nyaman bagi kami karena selain bisa menikmati steak moen-moen di
tempat tersebut tetapi kita juga bisa berbelanja di kawasan tersebut karena
merupakan pusat perbelanjaan (mall).
- Kebersihan
Dari segi kebersihan gerai kami
rasa cukup bersih, dengan tempat-tempat yang sesuai dengan penempatannya yang
dapat dilihat.
BAB IV PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
ketertarikan konsumen pada steak moen-moen tidak lain
dari factor harga dan kelezatan yang dapat dinikmati dengan harga terjangkau.
Tidak hanya factor di atas namun factor yang lain
juga mempengaruhi ketertarikan konsumen seperti yang telah disebutkan di bab
sebelumnya.Dengan banyaknya factor pendukung maka tidak heran jika gerai steak
moen – moen dijadikan gerai pilihan untuk makan.
3.2. Saran
Konsumen yang ingin menikmati steak dengan harga
murah alangkah baiknya memilih gerai steak moen-moen karena dari segi cita rasa
pun cukup nikmat untuk dinikmati.
Dan untuk memilih gerai yang akan kita kunjungi sebagai tempat makan kita, tentunya kita harus pintar dalam
menentukan pilihan yang dilihat dari berbagai factor dan manfaat yang diberikan
gerai makan tersebut. Ini dilakukan agar kita tidak terjadi kerugian
DAFTAR PUSTAKA
http://islamijum.wordpress.com/2012/06/22/sikap-konsumen/